Sebuah kebanggaan yang teramat dalam bagi saya mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Setelah menunggu 6 bulan lamanya dari waktu yang dijanjikan, akhirnya penghargaan dengan tinta basah pun saya dapatkan pada November tahun 2019. Perjalanan lelah dalam berdagang sepertinya berkurang banyak manakala mendapatkan penghargaan tersebut.
Selain penghargaan dari Presiden, di usia 30 tahun ini saya juga mendapatkan beberapa penghargaan dan kenang-kenangan lain, seperti dari Kemenhan RI, Kepolisian RI, Wali Kota Makassar, Wali Kota Jakarta Selatan, Wali Kota Banjarmasin, Wali Kota Banda Aceh, Wali Kota Semarang, dan Dubes Pakistan untuk Indonesia.
Semua itu didapatkan karena rasa hormat saya kepada semua tokoh dan pejabat yang ada di republik ini. Bagi saya, mereka ini adalah orang-orang hebat; pemimpin yang harus selalu semangat dan ceria, kendati sebetulnya banyak sekali masalah dan tekanan yang menimpanya. Saya sering lihat pemimpin itu saat pagi ada kasus, namun saat siang atau sore hari bisa tersenyum untuk menghadapi wartawan.
Namun pendekatan yang saya lakukan terhadap tokoh-tokoh dan para pejabat bukan serta-merta akhirnya saya juga ingin menjadi politikus. Saya akan tetap memilih menjadi seorang saudagar. Walaupun saya sadar para politikus itu sangat penting—karena mereka, Indonesia bisa lebih maju dan bisa lebih hebat—namun saya berkomitmen untuk bisa silaturahmi ke semua tokoh politik dari berbagai latar belakang. Sikap yang saya ambil adalah netral; saya ingin menjaga silaturahmi kepada semua elemen agar tetap baik.
Sebetulnya banyak tokoh politik yang sudah saya temui, mulai dari Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Sutiyoso, Hendropriyono, Diaz Hendropriyono, dan masih banyak lagi. Tetapi yang saya inginkan adalah tidak hanya bertemu dan bertegur sapa, melainkan bertukar pikiran dan meminta nasihat dari mereka. Dan jika ada pertanyaan siapa orang pertama yang ingin saya temui untuk bertukar pikiran, adalah Sandiaga Uno yang saat ini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Di mata saya, Sandiaga adalah anak muda yang sangat menginspirasi.
Prinsipnya, saya tidak membatasi silaturahmi ini untuk satu kalangan saja, melainkan semua elemen: baik itu artis, ulama, tokoh atau pejabat, dan juga orang biasa.
