Akhir-akhir ini telinga kita memang lebih akrab dengan sebutan sultan; sebut saja istilah Sultan Andara untuk Raffi Ahmad, Sultan Bintaro untuk Andre Taulany, Sultan Priok untuk Ahmad Sahroni, dan masih banyak lagi.
Jika menulis kata “Sultan Karpet” di pencarian Google, maka yang akan muncul adalah foto saya dan berita tentang saya. Saat ini saya sering juga disebut dengan istilah Sultan Karpet.
Lewat buku ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Dhani; beliau adalah orang pertama yang menyebut saya sebagai Sultan Karpet dalam kontennya. Setelah itu, sebutan Sultan Karpet selalu menempel sebagai image baru untuk saya. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya tidak akan lupa kebaikan ayah kandung dari Al Ghazali ini.
Awalnya saya ini jauh dari yang namanya dunia artis. Kehidupan saya hanya berkutat di dunia dagang karpet. Namun lewat karpet lah saya ternyata bisa masuk ke dunia artis.
Karpet impor tergolong barang mewah, sehingga konsumennya pun orang-orang spesial, salah satunya dari kalangan selebritis. Awalnya saya sama sekali tidak mengetahui nama-nama artis di Indonesia.
Pernah suatu ketika ada seorang artis, saya sebut saja namanya Tyas Mirasih, datang ke toko bersama pasangan. Saya betul-betul tidak mengetahui kalau dia artis, sampai karyawan saya yang memberitahu bahwa dia adalah seorang artis. Akhirnya, dengan mengalahkan rasa malu, saya mengetuk kembali pintu mobilnya—padahal karpet yang sudah dibeli sudah masuk mobil dan tinggal jalan saja. Saya langsung meminta tolong untuk bisa turun lagi dari mobil untuk berfoto bersama.
Setelah itu, saya langsung sampaikan pertanyaan: kenapa tidak menginformasikan bahwa statusnya adalah artis? “Norak banget dong kalau saya kasih tahu sendiri kalau saya artis,” jawab Tyas Mirasih.
Selanjutnya, Ashanty juga pernah datang ke toko. Lagi-lagi kejadiannya hampir sama; saya diberitahu oleh karyawan bahwa itu adalah selebriti.
Barulah setelah itu saya akhirnya meng-upgrade diri sendiri untuk belajar mengenal nama-nama artis di Indonesia. Saya mulai belajar mengenal mulai dari nama-nama penyanyi, pemain film, komedian, YouTubers, selebgram, dan tiktokers—semua akhirnya saya pelajari.
Dan sebutan Sultan Karpet untuk saya semakin menjadi setelah ada konten juga dari Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Baim Wong, dan Ashanty. Setelah itu, sepertinya semua yang punya konten ingin kolaborasi dengan saya.
Hal ini juga berlanjut dengan undangan-undangan untuk saya di televisi nasional sebagai bintang tamu, seperti acara Brownies Trans TV, Rumpi Trans TV, Cahaya Hati iNews, Sobat Misqueen Trans7, Okey Bos Trans TV, Kopi Viral Trans TV, dan Santuy Malam Trans TV.
Sekarang saya bersyukur sekali bisa diterima di kalangan dan komunitas para selebriti.
Saya juga tergabung di grup badminton yang di dalamnya ada Ady Sky, Varrel Bramasta, Rizky Billar, Al Ghazali, Harris Vriza, dan lain-lain. Selain itu, saya juga rutin ikut pengajian di kajian Musawarah, yang di dalamnya terdapat artis-artis seperti Tengku Wisnu, Dimas Seto, Arie Untung, Dude Herlino, dan lain-lain.
Walaupun demikian, saya tetap menyatakan identitas diri saya sebagai pedagang karpet, bukan sebagai artis—tidak berubah sampai detik ini.
