Banyak orang mengatakan bahwa saya adalah tipe orang yang sangat sabar. Saya sendiri sulit menilai diri saya, karena penilaian itu datang dari orang lain. Mereka berpendapat demikian karena saya jarang bersuara keras dan hampir tidak pernah meluapkan amarah kepada orang lain.
Bagi saya, sabar bukan hanya sekadar menahan amarah atau kesedihan. Makna sabar yang sesungguhnya adalah ketika kita mampu menahan diri saat ada sesuatu yang sangat kita inginkan, tetapi belum terwujud.
Setiap orang tentu memiliki cita-cita dan harapan. Namun, tidak semua mampu bersabar dalam melalui proses panjang untuk meraihnya. Akibatnya, banyak yang akhirnya menyerah dan harapannya sirna.
Saya sendiri membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bisa menjadi tamu kehormatan di Kedutaan Pakistan, negara asal saya. Keinginan itu sudah lama tersimpan, dan baru tahun ini tercapai. Kuncinya adalah sabar dalam penantian, yakni menunggu sambil tetap berproses dan berusaha, bukan hanya diam tanpa melakukan apa-apa.
Demikian pula dengan keinginan lain, seperti mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Itu pun merupakan harapan yang sudah lama saya nantikan, dan alhamdulillah akhirnya dapat terwujud.
Bagi saya, sabar dalam proses juga berarti tetap tegar saat berhadapan dengan orang-orang yang jahat, aneh, atau membuat kita kesal. Sikap terbaik adalah tidak membalas tindakan buruk mereka, melainkan tetap fokus pada tujuan. Itulah wujud nyata dari kesabaran.
