Kelahiran

Pada hari Minggu, 18 April 1993, di kota kecil bernama Sargodha, lahirlah seorang anak laki-laki yang lucu dan menggemaskan. Seperti bayi pada umumnya, ia lahir dengan tangisan. Namun, siapa sangka bahwa kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Bayi itu bernama Atta Ul Karim, anak ketiga dari pasangan Malik Masood Ahmad dan Kausar Parveen.

Sargodha merupakan kota kecil di Pakistan yang terletak di antara dua kota besar, yaitu Islamabad dan Lahore. Biasanya, orang yang lahir di kota kecil mungkin akan sulit untuk mencapai kesuksesan besar. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Atta Ul Karim.

Menurut saya, kelahiran bisa terjadi di mana saja, baik di kota kecil maupun kota besar. Skenario tersebut tidak bisa dipilih, melainkan merupakan kehendak Allah SWT. Namun, untuk mencapai kesuksesan setelah lahir, itu adalah keputusan masing-masing individu yang harus diperjuangkan. Kita tidak perlu bersedih jika lahir di keluarga miskin atau kota kecil. Kesedihan datang ketika kita tidak berjuang untuk meraih kesuksesan.

Saat lahir, seorang anak itu suci dan tanpa dosa, karena itulah fitrah bayi. Kemudian, orangtuanya yang mendidik anak tersebut untuk menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Keinginan untuk menjadi anak yang baik setelah dewasa harus ditanamkan sejak dini, ditambah dengan arahan dari orang tua. Ketika kita lahir, kita tidak memiliki cap apapun, kita fitrahnya suci. Maka, ketika kita tumbuh besar, jadilah pribadi yang baik, sebagaimana fitrah kita saat lahir.